Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Asian Development Bank menyelenggarakan Dialog Kebijakan Gambir Trade Talk (GTT) ke-18 dengan tema “Pemberdayaan Perempuan untuk Mendukung Peningkatan Perdagangan”. Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Rusmin Amin ini digelar secara hibrida di DoubleTree by Hilton Hotel, Jakarta, Kamis (24 Apr).
Rusmin menuturkan, salah satu modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu kontribusi dan kualitas sumber daya manusia. Dalam konteks ini, perempuan memiliki peran strategis mengingat jumlahnya hampir 50 persen dari total penduduk Indonesia. Meski demikian, tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja masih pada kisaran 53 persen.
Berdasarkan data yang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM dengan estimasi potensi nilai bisnis yang dapat mencapai USD 135 miliar pada 2025. Dari total jumlah UMKM tersebut, sekitar 64,5 persen dikelola perempuan. Dominasi peran perempuan terlihat pada sektor-sektor seperti fesyen, kuliner, kecantikan, dan kerajinan.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang menghadirkan narasumber yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi; Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UKM, Siti Azizah; Senior Advisor APINDO, Lishia Ezra Budiman; dan Senior Consultant Asian Development Bank, Neil Ramsden dan Keiko Nowacka; dengan moderator Senior Climate Change Specialist Asian Development Bank, Meutia Chaerani.
Dialog kebijakan Gambir Trade Talk merupakan salah satu forum dialog kebijakan yang dilaksanakan secara rutin oleh Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) untuk mendukung perumusan rekomendasi kebijakan di Kementerian Perdagangan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris BKPerdag, Muhammad Suaib Sulaiman. Acara diikuti sekitar 250 peserta yang terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga, asosiasi pelaku usaha perempuan, dan akademisi. Acara ini juga dapat disaksikan ulang melalui tautan https://kemend.ag/gtt18live