Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga, Fajarini Puntodewi menjadi panelis pada side event "Woman Empowerment Troughs Trade: Breaking Barriers and Transforming Subsistence into Value Chain Participation" yang diselenggarakan di sela-sela Conference Comission of the Status of Woman ke-68 di Kantor PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (13 Mar).
Acara tersebut mendiskusikan transformasi yang dapat dilakukan untuk membantu perempuan agar lebih mandiri secara ekonomi melalui perdagangan. Saat ini, masih banyak ditemukan hambatan yang dialami perempuan dalam menjalankan usahanya, seperti keterbatasan akses pembiayaan, akses pasar, dan akses informasi.
Fajarini menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai program untuk membantu meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar dalam negeri dan luar negeri. Hal tersebut dapat mendorong pemberdayaan perempuan mengingat 64% dari UMKM Indonesia dimiliki oleh perempuan. Program-program tersebut terintegrasi dari kegiatan pengembangan produk dan peningkatan kapasitas; fasilitasi akses pasar dalam negeri, luar negeri, dan akses permodalan; penyelenggaraan pusat informasi dan digitalisasi perdagangan; hingga revitalisasi sarana perdagangan yang berhasil membantu banyak UMKM mengembangkan usahanya, termasuk menjadi eksportir unggul.
Pertemuan yang diselenggarakan oleh UNCTAD tersebut menghadirkan Caitlin Kraft-Buchman (CEO Women at the Table) sebagai moderator dan panelis lain, yaitu Ann Linde (Special Advisor on Foreign Affairs, Foundation for European Progressive Studies, Swedia), Clara Mi Young Park (Senior Gender Officer, Rural Transformation and Gender Equality Division, FAO), Mariangela Linoci (Economic Affairs Officer, Trade, Gender and Development Programme, UNCTAD), dan Jenifer Shapiro (Global Lead-Strategic Initiatives and Business Development, MicroSave Consulting).
,
.