Search

Gambir Trade Talk ke-1

  Dengarkan Berita Ini


Kementerian Perdagangan menggelar webinar dialog kebijakan “Gambir Trade Talk ke-1” pada Kamis (5 Agustus). Kegiatan ini mengangkat tema “Implikasi Penerapan Local Currency Settlement (LCS) Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT)”.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP), Kasan sebagai pembicara utama menjelaskan, Indonesia dan Tiongkok mendorong pelaku usaha menerapkan penggunaan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) dalam perdagangan bilateral kedua negara. Penggunaan LCS diperkirakan mampu meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok.

Webinar dimoderatori Direktur Pusat Pengkajian Kerja Sama Perdagangan Internasional, Reza Pahlevi Chairul. Hadir sebagai narasumber yaitu Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Benny Soetrisno; Corporate Marketing Director Bank of China, Handojo Wibawanto; Direktur PT Bank ICBC Indonesia, Liu Hongbo; Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal; serta Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal.

Mohammad Faisal dari CORE Indonesia menyampaikan bahwa dalam implementasi LCS, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. LCS hanya efektif jika biaya transaksi pertukaran antara satu mata uang dengan uang lainnya cukup rendah. Untuk itu, dibutuhkan pengaturan pasar pertukaran langsung antara berbagai mata uang utama, serta diperlukan kepastian likuiditas dan omzet yang cukup.

Kegiatan Gambir Trade Talk Ke-1 merupakan acara dialog kebijakan BPPP yang direncanakan akan digelar secara berseri dengan mengangkat isu-isu terkini bidang perdagangan.