Kementerian Perdagangan menyelenggarakan Diskusi Strategic Issue Talk Series 1 dengan tema Posisi Indonesia dalam Konektivitas Ekonomi Global (Trade Governance in Multipolar World) yang berlangsung di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Jumat (14 Jun). Diskusi dibuka oleh Plt. Sekretaris Jenderal, Suhanto.
Suhanto menjelaskan bahwa perekonomian global masih diwarnai ketidakpastian dengan laju pertumbuhan belum optimal yang dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi di beberapa negara. Berdasarkan proyeksi IMF dan WTO, perekonomian dunia mengalami pertumbuhan yang lambat dan relatif stagnan di kisaran angka 3% pada tahun 2024 dan 2025.
Perdagangan internasional merupakan salah satu sektor yang terdampak dari stagnansi pertumbuhan ekonomi. Namun, di tengah perlambatan ekonomi global yang disebabkan berbagai hal, sampai saat ini, Indonesia masih mengalami tren surplus perdagangan yang sangat panjang, yaitu sejak Mei 2020.
Lebih lanjut, Suhanto mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian global tersebut, kita perlu melihat peluang dan potensi yang dapat segera diambil untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Suhanto berharap, diskusi ini dapat memberikan masukan terhadap langkah-langkah dan kebijakan yang akan diambil dengan para pemangku kepentingan terkait. Hal tersebut sebagai antisipasi kondisi perdagangan Indonesia yang akan datang.
Diskusi diisi dengan paparan oleh Praktisi dan Pengamat Ekonomi, Arum Kusumanintyas dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Penanganan Isu Strategis, Deden Muhammad FS. Turut hadir pada kesempatan ini Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar, Mardyana Listyowati. (apn)