Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan memberikan sambutan pada Business Matching antara Eksportir Indonesia dengan Buyer Kanada secara virtual di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (16 Juli).
Dalam sambutannya, Dirjen PEN menyampaikan bahwa industri makanan olahan saat ini menghadapi tantangan ekspor akibat pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan munculnya berbagai pembatasan sosial (lockdown) yang diberlakukan oleh banyak negara tujuan ekspor. Namun, adanya pembatasan ini tidak menyurutkan upaya Pemerintah Indonesia untuk mendorong ekspor produk makanan olahan.
Pada kesempatan ini, Kemendag mengundang eksportir, pembeli dari Kanada serta perwakilan perdagangan dan perwakilan Indonesia di Kanada untuk menggunakan layanan terbaru dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bernama Inaexport. Melalui layanan ini, pembeli, eksportir dan perwakilan perdagangan dapat terhubung satu sama lain untuk bertransaksi produk ekspor andalan Indonesia.
Kegiatan business matching ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kinerja perdagangan kedua negara, khususnya ekspor Indonesia ke Kanada. Kemendag juga mendorong semua perusahaan Indonesia dan Kanada untuk terus membina hubungan yang baik. Melalui forum ini, perwakilan bisnis dari kedua negara akan saling terhubung dan mendiskusikan potensi bisnis serta perdagangan di masa depan.
Adapun rangkaian penyelenggaraan business maching virtual dengan Kanada akan dilaksanakan dalam 4 tahapan dimana pada Juli 2020 difokuskan untuk produk makanan dan minuman olahan; September 2020 untuk produk alas kaki, fesyen, serta tekstil dan produk tekstil; Oktober 2020 untuk produk alat-alat kesehatan, obat-obatan, serta produk kimia dan farmasi; dan November 2020 untuk produk mebel, home decor, dan perabotan serta peralatan rumah tangga.
,