Search

Zulhas Ungkap Penyebab Kisruh Impor Bawang Putih: Rekomendasi Kebanyakan!

  Dengarkan Berita Ini

Zulhas Ungkap Penyebab Kisruh Impor Bawang Putih: Rekomendasi Kebanyakan!

Foto: Imam Suripto/detikcom

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkap biang kerok rekomendasi impor bawang putih kebanyakan. Menurut pria yang akran disapa Zulhas itu rekomendasi impor bawang putih dari Kementerian Pertanian terlalu banyak.

Padahal, kuota impor bawang putih hanya 561.900 ton. Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) diketahui menerbitkan ratusan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk importir bawah putih dengan kuota 1,1 juta ton. Sementara, kuota impor yang disetujui pemerintah tahun ini hanya 561.900 ton

"Masalah bukan di Kemendag Pak (impor bawang putih). Yang masalah yang memberikan rekomendasinya kebanyakan yaitu 1,4 juta, padahal kuota nya 570 (ribu ton)," kata Zulhas dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Zulhas memastikan tahun depan masalah tidak sinkronnya antara rekomendasi dengan kuota impor bawang putih, tak akan terulang lagi. "Tapi mudah-mudahan tahun depan nggak lagi. Menterinya baru, saya bisa telepon, jadi mudah-mudahan tahun depan rekomendasi dan kuota sama. Mudah-mudahan enggak ada masalah lagi," terang Zulhas.

Saat ini, izin impor atau Surat Persetujuan Impor (SPI) impor bawang yang telah dikeluarkan Kemendag tersisa 10.000 ton lagi. Ia memastikan akan selesai awal Desember 2023. "Yang kita masukan dari 570 (ribu ton) tinggal 10.000 ton lagi, awal bulan selesai," jelasnya.

Kemudian, Zulhas menyebut saat ini harga bawang putih tidak mengalami kenaikan. Tetapi komoditas pangan itu tengah mengalami penurunan. "Bawang putih tidak naik. Sekarang turun harganya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan diduga melakukan maladministrasi pada penyelenggaraan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih. Maladministrasi karena banyak importir yang protes tidak mendapatkan SPI.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso pun telah melakukan pertemuan dengan Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika. Budi menyebut, sebenarnya selama ini penerbitan SPI sudah sesuai aturan dan sistem yang berlaku. Penerbitan dilakukan seusai kebutuhan bawang putih per bulannya yakni 55.000 ton.

"Jadi memang kita proses verifikasi, semua ya, sesuai juga kebutuhan kita. Kalau tadi prognosa itu kan memang per bulan 55 ribu, jadi kita sesuai kebutuhan. Ya aspek kehati-hatian," terangnya, ditemui di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2023).

Budi pun juga membantah keterlambatan penerbitan SPI yang dikeluhkan sejumlah importir karena ada pungutan yang dilakukan Kemendag. "Ya mudah-mudahan ya (nggak benar). Kan kami nggak ngerti," ucapnya.

Penulis: Aulia Damayanti


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (finance.detik.com)

  • Share