Tren ekspor modest fashion Indonesia meningkat 3,96% di 2025. Mendag Budi Santoso mendorong perluasan pasar, terutama ke Uni Eropa, melalui perjanjian IEU-CEPA.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (12/8/2025)./Bisnis-Rika Anggraeni
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan adanya tren ekspor produk modest fashion alias fesyen tertutup yang meningkat sepanjang 2025.
Budi mengatakan bahwa ekspor produk yang kerap diasosiasikan dengan busana muslim tersebut meningkat sebesar 3,96% menjelang akhir tahun ini, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun ke belakang.
“Ekspor modest fashion pada tahun ini naik 3,96%. Jadi bagus sekali, dan kalau kita lihat trennya lima tahun terakhir, tahun 2020 sampai 2024 itu [meningkat] 3,1%,” kata Budi di tengah acara Jakarta Modest Summit di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Kemendag terus mendorong perluasan produk modest fashion baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Menurutnya, pertumbuhan ekosistem industri modest fashion perlu berjalan beriringan antara desainer, produsen, hingga konsumen.
Budi menyebut bahwa upaya Kemendag mencakup penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), yang pada penyelenggaraan November lalu menghasilkan transaksi hingga US$19,51 juta.
Selain itu, dia juga mengimbau agar pemilik jenama lokal dapat memperluas jangkauan produk melalui ekspor yang difasilitasi Kemendag.
Salah satu pasar potensial menurutnya adalah kawasan Uni Eropa (UE) yang mana Indonesia baru menyepakati perjanjian dagang IEU–CEPA.
“Jadi ini pasar yang besar, bisa kita garap bersama, karena produk kita tidak kalah bersaing dengan produk asing,” ujar Budi.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total ekspor Indonesia meningkat 6,96% menjadi US$234,04 miliar sepanjang Januari—Oktober 2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$218,82 miliar.
Jika diperinci, total ekspor migas mencapai US$10,93 miliar atau turun 16,11% dibandingkan Januari—Oktober 2024 yang mencapai US$13,02 miliar.
Sementara itu, total ekspor nonmigas mencapai US$223,12 miliar atau naik 8,42% dibandingkan Januari—Oktober 2024 senilai US$205,79 miliar.
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (bisnis.com)