Mendag Zulhas Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Pengembangan UMKM
Mendag Zulkifli Hasan (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan perbankan dibutuhkan demi keberlangsungan bisnis para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Hal tersebut dikatakan Zulhas sapaan karib Zulkifli Hasan, saat membuka acara Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) di Trans Hotel, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024).
"Saya bangga dan senang, ini contoh kerjasama, BI secara konsisten terus menerus, mendukung, mengembangkan, membantu pembiayaan, mempromosikan UMKM kita dan pemerintah daerah, kita harus kolaborasi," kata Zulhas seusai acara.
"Kolaborasi pemerintah daerah, pusat, perbankan dan teman-teman DPR terus mendukung UMKM," tambahnya.
Demi meningkatkan kesejahteraan UMKM di Indonesia, berkat kolaborasi ini, Zulhas sebut pemerintah bersama stakeholder lainnya terus membantu membuka pasar. "Kita kembangkan pasar yang luas tidak hanya barat, tetapi pasar-pasar non tradisional, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika dan lain-lain," ujarnya.
Demi melindungi para UMKM, Zulhas juga menyebut jika pemerintah hingga saat inu terus mengendalikan impor. "Kita bikin perjanjian dagang agar tarif hambatan perdagangan yang kita rasa berat bisa kita lalui dengan baik. Mengendalikan impor agar tidak mematikan produk industri dalam negeri," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman mengatakan, UMKM memegang peran penting dalam pengendalian inflasi daerah. Dalam kerangka 4K pengendalian inflasi daerah, Ketersediaan Pasokan menjadi salah satu pilar penting yang dapat disupport oleh para pelaku UMKM/Klaster Pangan.
"Dalam KKJ-PKJB 2024 ini Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga secara aktif melakukan penguatan dan perluasan Kerjasama antar Daerah (KAD) antar pelaku usaha secara Business to Business (B2B)," ujarnya.
Menurutnya, salah satu wujud nyata penguatan KAD pada KKJ-PKJB 2024 dilaksanakan melalui seremoni penandatanganan KAD komoditas hortikultura antara pelaku UMKM dari KKabupaten Bandung dan Kabupaten Garut dengan pelaku UMKM dari Kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.
"Dukungan Bank Indonesia terhadap UMKM juga diwujudkan melalui digitalisasi pembayaran dengan menggunakan QRIS. Hingga April 2024, Jawa Barat menjadi episentrum pertumbuhan pengguna QRIS sejalan dengan pangsanya yang mencapai tak kurang dari 22% nasional atau sebesar 10,8 juta pengguna," jelasnya.
Sekda Jabar Herman Suryatma menambahkan, pihaknya terus meningkatkan peran UMKM. Menurutnya, beragam terobosan dijalankan yang berpihak kepada UMKM di Jabar salah satunya dengan mempermudah pelaku UMKM mendapatkan nomor induk berusaha (NIB).
Menurutnya, NIB ini penting karena saat ini masih banyak UMKM yang belum layak mendapatkan pendanaan dari perbankan. Dengan memiliki NIB, diharapkan UMKM memiliki keabsahan sehingga bisa terbantu untuk mencari pinjaman kredit demi meningkatkan usahanya.
"Maka harapannya mereka bisa dapat izin usaha lebih mudah hanya 5 sampai 10 menit saja dengan online single submission (OSS)," ucap Herman.
Penulis: Wisma Putra
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.detik.com)