Search

Mendag Targetkan Ratifikasi I-EU CEPA Dapat Selesai pada Tahun 2026

  Dengarkan Berita Ini

Menteri Perdagangan Budi Santoso (kanan) menjadi pembicara dalam Rapat Pimpinan Nasional 2025 Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (1/12/2025). (ANTARA/Aji Cakti)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan ratifikasi perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dapat selesai pada tahun 2026.

"Jadi berjalannya pasti bareng-bareng. Jadi Januari diusahakan sudah bisa tanda tangan," ujar Budi Santoso dalam Rapat Pimpinan Nasional 2025 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Senin.

Dirinya menambahkan, saat ini IEU-CEPA dalam proses penyusunan dokumen hukum (legal drafting) dan sedang diterjemahkan ke berbagai bahasa.

"Januari kalau sudah bisa tanda tangan, kemudian kita ratifikasi ke DPR, mudah-mudahan pertengahan tahun depan selesai," kata Budi Santoso.

Dia mengatakan bagaimana sekarang pelaku usaha dapat mengisi pasar Uni Eropa ke depannya.

Sebelumnya Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) menjadi modal untuk mewujudkan ekonomi RI tumbuh delapan persen pada 2029.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, kesepakatan tersebut membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di kawasan Uni Eropa, yang juga memberikan sejumlah manfaat, seperti penurunan tarif untuk sebagian besar pos tarif Indonesia ke Eropa.

Kemudian kesepakatan itu juga bermanfaat dalam peningkatan nilai ekonomi nasional, serta kemudahan proses visa melalui kebijakan fast-track.

Lewat perjanjian itu pula, kata dia, beberapa komoditas ekspor Indonesia akan menikmati tarif 0 persen, mulai dari produk pertanian dan perkebunan seperti sawit, kopi, kakao, dan karet, produk perikanan seperti ikan, lobster, dan udang, komoditas kehutanan seperti kayu, kayu olahan, dan panel kayu, hingga produk tekstil dan elektronik.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, selain memanfaatkan perjanjian IEU-CEPA sebagai modal pemajuan ekonomi, pemerintah turut memperkuat ekonomi nasional dengan mendorong produktivitas, penerapan ekonomi biru dan hijau, menjadikan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan, serta memacu investasi.

Selanjutnya, penguatan industrialisasi, penguatan pariwisata dan ekonomi kreatif, mempercepat transformasi digital, serta memaksimalkan belanja negara untuk produktivitas.

Pewarta: Aji Cakti

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (antaranews.com)

  • Share