Mendag: Neraca Perdagangan September 2023 Masih Surplus, Tapi Harus Waspada
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia di September 2023 kembali surplus USD 3,42 miliar. Surplus ini lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar USD 3,12 miliar. (Dok Kemendag)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia di September 2023 kembali surplus USD 3,42 miliar. Surplus ini lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar USD 3,12 miliar.
Menurut mendag, meskipun tren surplus neraca perdagangan masih berlanjut hingga September 2023, Indonesia perlu mewaspadai menipisnya surplus perdagangan seiring dengan melemahnya harga komoditas di pasar global dan perlambatan kinerja perdagangan serta perekonomian global dibanding tahun lalu.
"Untuk mempertahankan surplus perdagangan di tahun ini, Kementerian Perdagangan melakukan upaya-upaya untuk mendorong ekspor bernilai tambah tinggi serta melakukan promosi ekspor. Salah satunya melalui pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 yang akan berlangsung pada 18—22 Oktober 2023,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).
Ditinjau berdasarkan negara mitra dagang, surplus perdagangan Indonesia bulan September 2023 terjadi dengan beberapa negara di antaranya India sebesar USD 1,14 miliar, Amerika Serikat (AS) sebesar USD 1,01 miliar, dan Filipina sebesar USD 0,74 miliar.
Adapun negara penyumbang defisit perdagangan pada September 2023 adalah Australia (USD 0,56 miliar), Singapura (USD 0,53 miliar), dan Thailand (USD 0,23 miliar).
Secara kumulatif, pada periode Januari—September 2023, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 27,75 miliar. Nilai ini berasal dari sektor nonmigas USD 41,73 miliar dan defisit sektor migas sebesar USD 13,97 miliar. Angka surplus ini lebih rendah USD 12,10 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penulis: Arthur Gideon
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.liputan6.com)