Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay Valeria Csukasi untuk membahas kerja sama bilateral Indonesia-Uruguay di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (16/9/2025). (ANTARA/HO-Kemendag)
"Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dengan Uruguay dan Mercosur sebagai upaya bersama menuju kesepakatan dagang yang saling menguntungkan,"
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso mengatakan, Indonesia mendukung berbagai persiapan untuk segera melaksanakan perundingan dagang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan negara-negara Mercosur (Indonesia-Mercosur CEPA).
Dalam pertemuan bersama Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay Valeria Csukasi di Jakarta, Selasa (16/9), Budi juga menekankan bahwa Indonesia juga menilai perdagangan Indonesia dan Uruguay masih bisa lebih ditingkatkan lagi.
"Indonesia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama perdagangan bilateral dengan Uruguay dan Mercosur sebagai upaya bersama menuju kesepakatan dagang yang saling menguntungkan," ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Mercado Común del Sur (Pasar Bersama Selatan), atau Mercosur, adalah kelompok ekonomi di Amerika Selatan yang terdiri atas Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay.
Perundingan Indonesia-Mercosur CEPA telah diluncurkan pada 17 Desember 2021. Pada Juni 2022, kedua pihak bertemu untuk membahas kerangka kerja dan rencana negosiasi.
Namun, perbedaan prioritas perdagangan luar negeri di internal Mercosur menunjukkan belum adanya kepastian pelaksanaan perundingan putaran pertama hingga saat ini.
Di sisi lain, Wamenlu Csukasi mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap Indonesia-Mercosur CEPA.
Dia menyampaikan bahwa kerja sama bilateral Uruguay dengan Indonesia bisa menjadi jalan untuk meningkatkan perdagangan jika perundingan dengan Mercosur belum dapat dimulai.
Pada kesempatan ini, Wamenlu Uruguay mengajak Mendag Budi untuk mengunjungi Uruguay sebagai bentuk dorongan Indonesia atas percepatan pelaksanaan perundingan dengan Mercosur.
Pada Januari-Juli 2025, total perdagangan Indonesia dengan Uruguay mencapai 65,2 juta dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Uruguay sebesar 50,9 juta dolar AS dan impor dari Uruguay 14,3 juta dolar AS.
Indonesia mencatatkan surplus terhadap Uruguay sebesar 36,6 juta dolar AS. Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Uruguay mencapai 65,9 juta dolar AS.
Ekspor Indonesia ke Uruguay 49,8 juta dolar AS dan impor dari Uruguay 16,1 juta dolar AS. Indonesia surplus 33,7 juta dolar AS.
Ekspor utama Indonesia ke Uruguay meliputi minyak kelapa sawit, sepatu kulit, mesin cetak, sepatu tekstil, dan alat-alat medis. Sementara itu, impor utama Indonesia dari Uruguay meliputi kayu olahan, krustasea, bubur kayu kimia, kapas, dan kulit yang telah diolah.
Penulis: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (antaranews.com)