Pemerintah Kota Goyang sedang berusaha menjadikan tempatnya sebagai pusat distribusi kopi di Korea Selatan pada 2028.
Terkenal sebagai minum nol kalori, kopi sangat cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. (Foto dok: Freepik/jcomp).
Liputan6.com, Jakarta Perwakilan perdagangan (perwadag) Indonesia di Korea Selatan bersinergi dengan Pemerintah Kota Goyang, untuk mendorong pemasaran kopi Indonesia di Korea Selatan. Diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan dan Wali Kota Goyang.
Kepala ITPC Busan Husodo Kuncoro Yakti mengatakan, konsumsi kopi Indonesia di Negeri Ginseng akan didorong dengan memanfaatkan kebijakan Pemerintah Kota Goyang.
Saat ini, Pemerintah Kota Goyang sedang berusaha menjadikan tempatnya sebagai pusat distribusi kopi di Korea Selatan pada 2028.
Dengan konsumsi kopi di Korea Selatan yang terus meningkat, eksportir kopi Indonesia akan dapat memanfaatkan pusat distribusi kopi yang dimiliki Kota Goyang secara maksimal. Oleh karena itu, MoU kali ini menjadi simbol untuk mendirikan pusat distribusi kopi.
"Konsumsi kopi di Korea Selatan yang terus bertambah tiap tahunnya akan menjadikan rencana mendirikan pusat distribusi kopi di Goyang sangat membantu bagi pemasaran kopi dari Indonesia. Kami harap, adanya pusat distribusi kopi di Goyang ini dapat mendongkrak konsumsi kopi Indonesia di Korea Selatan," kata Husodo dalam siaran pers resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Sabtu (8/11/2025).
Husodo menambahkan, Indonesia merupakan negara pertama yang digandeng Pemerintah Kota Goyang untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Saat ini, Indonesia menduduki posisi ke-13 sebagai pemasok kopi di Korea Selatan.
Kesempatan Besar
Biji kopi yang sedang dijemur Kelompok Tani Wanaja Coffee di Laksana, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 Oktober 2024, di sela media trip Tokopedia dan ShopTokopedia. (Liputan6.com/Asnida Riani)
Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Seoul Marviana Sendi menambahkan, terjalinnya MoU ini menjadi kesempatan besar untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar kopi Korea Selatan.
"MoU ini merupakan kesempatan bagus untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar kopi Korea Selatan. Selain itu, MoU ini menjadi pintu masuk untuk cakupan kerja sama yang lebih luas lagi dengan Goyang Special City," ungkap Marviana.
Adapun Goyang Special City telah menunjuk salah satu organisasi kopi di Korea Selatan, yakni Good Neighbors sebagai pelaksananya. Good Neighbors akan memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. ITPC Busan akan bekerja sama dengan Good Neighbors dalam berbagai upaya promosi untuk memasarkan kopi yang didatangkan dari Indonesia.
Pasok Kopi dari Koperasi di Sulsel
Ilustrasi Biji Kopi yang Beragam Credit: Paxels.com
Good Neighbors akan bekerja sama dengan salah satu koperasi produsen kopi di Indonesia, yaitu Koperasi Enrekang Timur Kasiturutan (ETIKA) di Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai pemasok kopi. Koperasi ETIKA yang terletak di Enrekang, Sulawesi Selatan ini beranggotakan 796 orang petani kopi.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan pada 2024 mencapai USD 20,13 miliar. Nilai ekspor non migas Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar USD 9,12 miliar, sedangkan nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan adalah USD 8,62 miliar.
Tren perdagangan nonmigas kedua negara meningkat pada periode lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar rata-rata 8,84 persen per tahun. Tren nilai ekspor non migas Indonesia ke Korea Selatan pada periode tersebut juga meningkat rata-rata 11,09 persen per tahun.
Penulis: Maulandy Rizky Bayu Kencana
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (liputan6.com)