Search

Kopi Semarang Tembus Pasar Mesir, Nilai Ekspornya Capai Rp 2,7 Miliar

  Dengarkan Berita Ini

Dari Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (17/12), dua kontainer kopi produksi PT Taman Delta Indonesia resmi diberangkatkan menuju Mesir. (Dok. Kemendag)

JawaPos.com - Jarak antarbenua tak menyurutkan minat penikmat kopi di Mesir terhadap produk Indonesia. Konsistensi mutu membuat kopi asal Semarang kembali dipercaya dan diminati pasar Negeri Piramida.

Dari Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (17/12), dua kontainer kopi produksi PT Taman Delta Indonesia resmi diberangkatkan menuju Mesir. Nilai ekspor tersebut mencapai USD 160 ribu atau sekitar Rp 2,7 miliar.

Pelepasan ini menjadi bagian dari agenda ekspor serentak di delapan kota yang dipimpin Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di tengah persaingan ketat dengan kopi asal Brasil, Vietnam, hingga Ethiopia, pasar Mesir justru menunjukkan preferensi kuat terhadap kopi Indonesia.

Data 2024 mencatat volume ekspor kopi Indonesia ke Mesir mencapai 40,02 metrik ton (MT), tertinggi dibandingkan Vietnam (17,02 MT), Brasil (8,47 MT), India (6,56 MT), dan Ethiopia (5,09 MT).

Tren positif ini berlanjut pada 2025. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, ekspor kopi Indonesia ke Mesir tumbuh 26,19 persen menjadi 34,43 MT dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Iqbal Shoffan Shofwan, menilai pelepasan ekspor tersebut mencerminkan kapasitas Jawa Tengah sebagai salah satu daerah penghasil kopi yang diakui pasar internasional.

"Produk kopi Indonesia memiliki daya saing di pasar global dan potensi ini harus kita manfaatkan dengan maksimal," ujar Iqbal.

Menjelang usia 40 tahun, PT Taman Delta Indonesia terus memperkuat reputasinya dalam mengolah berbagai jenis biji kopi, mulai dari Arabika hingga Robusta pilihan dari Sumatra dan Jawa Tengah, termasuk produk kopi racikan (blended coffee). Keahlian dalam meramu cita rasa inilah yang membuat produk mereka diterima dengan baik, bahkan di pasar nontradisional seperti Afrika Utara.

Pada Desember 2025 saja, nilai ekspor kopi perusahaan tersebut diperkirakan mencapai USD 2,1 juta atau setara Rp 35 miliar.

Capaian tersebut merupakan hasil dari upaya berkelanjutan dalam memperluas jaringan pasar. PT Taman Delta Indonesia aktif mengikuti berbagai kegiatan penjajakan bisnis atau business matching, termasuk yang difasilitasi Atase Perdagangan RI di Kairo. Dari kegiatan tersebut, perusahaan berhasil mengamankan tiga mitra pembeli.

Program business matching menjadi salah satu bentuk dukungan Kementerian Perdagangan bagi pelaku usaha untuk menembus pasar global, yang tergabung dalam Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Selain itu, Kemendag juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti pelatihan dan pendampingan ekspor, presentasi bisnis (pitching), serta layanan konsultasi desain melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) guna meningkatkan nilai tambah produk dan daya saing kemasan di pasar internasional.

"Kemendag terus mendukung pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Kami telah menyiapkan berbagai fasilitasi perdagangan untuk mendorong peningkatan ekspor nasional dan memperluas diversifikasi pasar tujuan ekspor," jelas Iqbal.

Pelepasan ekspor kopi ini menjadi lebih dari sekadar pengiriman komoditas. Ini merupakan bukti bahwa kualitas produk lokal mampu bersaing dan mendapat tempat di pasar dunia. Melalui racikan kopi khasnya, PT Taman Delta Indonesia menegaskan bahwa kopi dari Semarang mampu menempuh perjalanan lintas benua dan mengakar di selera konsumen global.

Penulis: Nanda Prayoga

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (jawapos.com)

  • Share