Search

Kisah UMKM Sukses: Perjalanan CV Karya Winazar Menembus Pasar Internasional

  Dengarkan Berita Ini

Kisah UMKM Sukses: Perjalanan CV Karya Winazar Menembus Pasar Internasional
Salah satu contoh keberhasilan UMKM dalam menembus pasar internasional adalah CV Karya Winazar, produsen peralatan dapur kayu asal Sukabumi, Jawa Barat.


Mendag Budi Santoso baru-baru ini mengunjungi rumah produksi CV Karya Winazar di Sukabumi, Jawa Barat.

SOKOGURU: Sebagai pilar utama perekonomian nasional, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus mendapat dukungan agar mampu bersaing tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga di kancah internasional.

Pemerintah, melalui berbagai kementerian, terus mendorong UMKM agar naik kelas dan memiliki daya saing global. Salah satu contoh keberhasilan UMKM dalam menembus pasar internasional adalah CV Karya Winazar, produsen peralatan dapur kayu asal Sukabumi, Jawa Barat.

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, baru-baru ini mengunjungi rumah produksi CV Karya Winazar untuk melihat langsung bagaimana produk mereka mampu menembus pasar Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.


Asep Mulyadi, Chief Executive Officer (CEO) CV Karya Winazar, saat mengikuti pameran di ajang Inacraft, Jakarta, (Dok.Sokoguru/Rosmeri Sihombing)

Perjalanan Panjang Menuju Kesuksesan

CV Karya Winazar didirikan oleh Haji Amat Muhamad (59) dan Hajah Tuti Suminar (55). Perusahaan ini bukanlah bisnis yang dibangun secara instan, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan penuh tantangan.

Asep Mulyadi, menantu dari Haji Amat sekaligus Chief Executive Officer (CEO) CV Karya Winazar, menceritakan bagaimana perjalanan bisnis ini dimulai dari nol. "Babeh (sapaan akrab Haji Amat) memulai usaha dari menjual sayuran dan barang pecah belah. Beliau rela berkeliling hingga ke luar Sukabumi untuk menjajakan dagangannya. Bahkan, awalnya Babeh harus memikul sendiri barang dagangan hingga ke Tangerang," ujar Asep kepada Deri Dahuri dari Sokoguru.

Seiring berjalannya waktu, usaha yang dirintis dengan penuh ketekunan ini mulai berkembang. Pak Amat mulai membeli peralatan dapur dari pengrajin lokal Sukabumi dan memasarkannya di berbagai kota besar, termasuk Tangerang.

Keuletan dan strategi pemasaran yang tepat membuatnya mendapatkan pelanggan tetap, yang akhirnya membuka jalan bagi bisnisnya untuk semakin berkembang. "Buyer dari Tangerang turut membantu mengangkat bisnis yang dijalankan Babeh. Dari situ, Babeh mulai berpikir untuk membangun rumah produksi sendiri di Sukabumi," tambah Asep.

Dari Pasar Tradisional ke Pasar Modern

Rumah produksi yang dibangun Pak Amat awalnya hanya memiliki satu pekerja, kemudian berkembang menjadi dua, dan terus bertambah seiring meningkatnya permintaan.

Dengan fokus pada kualitas dan strategi pemasaran yang agresif, produk CV Karya Winazar semakin dikenal. Pada awalnya, produk mereka hanya dijual di pasar tradisional sekitar Jakarta. Namun, seiring dengan keterlibatan generasi muda dalam bisnis keluarga ini, cakupan pemasaran semakin luas hingga ke pasar modern.

"Kami mulai masuk ke ritel modern seperti Mr.DIY yang berbasis di Malaysia dan memiliki ribuan cabang di Indonesia,” kata Asep.

“Selain itu, produk kami juga telah diterima oleh ritel besar lainnya seperti Diamond, Yogya Toserba, Naga, Carefour, Hari-Hari, Mitra, dan juga dipasarkan melalui digital marketing, e-commerce, dan media sosial serta website winazar.co.id," jelas Asep.

Menembus Pasar ASEAN

Tak puas dengan keberhasilan di pasar domestik, CV Karya Winazar mulai merambah pasar ekspor. Pada tahun 2020, produk mereka berhasil masuk ke Malaysia dan Brunei Darussalam. Tiga tahun kemudian, yaitu pada 2023, produk CV Karya Winazar juga menembus pasar Thailand.

Keberhasilan ini tidak lepas dari inovasi produk, peningkatan kualitas, serta strategi pemasaran yang terus dikembangkan. CV Karya Winazar juga aktif mengikuti berbagai event UMKM yang diselenggarakan oleh BUMN dan kementerian terkait.

"Event-event yang difasilitasi pemerintah sangat membantu UMKM untuk naik kelas dan berkembang lebih luas. Namun, tantangan utama yang kami hadapi adalah business matching yang masih dilakukan secara virtual, sehingga buyer belum bisa melihat langsung kualitas produk kami," ungkap Asep.

Target Ambisius: Menuju Pasar Global

Meski dihadapkan dengan berbagai tantangan, CV Karya Winazar tetap optimistis dan menargetkan ekspansi lebih luas ke pasar global. "Kami ingin menjadi market leader di Indonesia dan mampu menembus lima benua: Amerika, Afrika, Australia, Asia, dan Eropa,” ucap Asep.

“Saat ini, kompetitor utama kami adalah produk dari China, tetapi kami yakin dengan kualitas yang kami miliki, kami bisa bersaing," kata Asep dengan penuh keyakinan.

Dengan komitmen tinggi terhadap kualitas dan strategi pemasaran yang tepat, CV Karya Winazar telah membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dan membawa produk lokal ke panggung dunia.

Sejumlah Kendala Masih Dihadapi UMKM

Namun, perjalanan UMKM tidak selalu mulus. Supriatna, Koordinator Rumah BUMN Bandung, menyatakan bahwa Kendala terbesar yang dihadapi oleh banyak pelaku UMKM adalah masalah manajerial, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan digitalisasi.

Banyak UMKM yang masih kesulitan dalam hal pencatatan keuangan yang terstruktur dan terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang dapat mengelola aspek digital dan media sosial. Meski demikian, Rumah BUMN terus berupaya mengatasi kendala tersebut dengan memberikan pelatihan yang lebih fokus pada penguatan aspek manajerial dan digitalisasi.

“Penting bagi UMKM untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri agar bisa bersaing di pasar global. Rumah BUMN ada untuk mendampingi mereka hingga berhasil naik kelas,” tutup Supriatna.

Penulis: Deri Dahuri


** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (sokoguru.id)

  • Share