Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dalam konferensi pers IP-CEPA di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan pemerintah Peru telah menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-Peru Comprehensive Economic Agreement (IP-CEPA) pada Senin (11/8/2025). Menurut Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), meski IP-CEPA sudah diteken, tetapi baru direalisasikan untuk perdagangan barang saja. Sementara itu, untuk perdagangan jasa dan investasi antara kedua negara belum dilaksanakan. "Perlu saya sampaikan, meskipun judulnya CEPA, Comprehensive Economic Partnership, namun demikian untuk Indonesia dan Peru kita menggunakan pendekatannya incremental, jadi (secara) bertahap," ujar Djatmiko dalam konferensi pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
"Jadi untuk tahap pertama ini kita fokus di perdagangan barang, jadi belum ada elemen perdagangan jasa ataupun investasi. Kenapa? Karena kita sepakat kita ingin mencoba menyelesaikan (kesepakatan) secara lebih cepat," tegasnya.
Menurut Djatmiko, proses penyelesaian IP-CEPA berhasil diselesaikan dalam waktu 14 bulan saja. Ia bilang, perundingan kerja sama ekonomi komprehensif dengan Peru sudah digagas sejak 2023. Namun, peluncuran perundingan dimulai pada Mei 2024 dan selesai pada 6 Agustus 2025.
"Ya Alhamdulillah 14 bulan selesai, jadi relatif cepat gitu, enggak sampai 2 tahun persis gitu," ungkap Djatmiko. "Nah ini pendekatan seperti ini yang juga kita gunakan, manakala kita berunding dengan Peru. Ini supaya kita bisa lebih fokus, bisa lebih cepat, sehingga nanti pada akhirnya persetujuan ini juga akan tetap bersifat komprehensif, jadi ada barang, ada jasa, ada investasi," tambah dia. Sebelumnya, Indonesia dan Peru resmi menandatangani Indonesia-Peru Comprehensive Economic Agreement (IP-CEPA) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (11/8/2025).
Penandatanganan dokumen IP-CEPA dilakukan oleh Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru Ursula Desilu Leon, yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Peru Dina Boluarte. Presiden Prabowo mengapresiasi kesepakatan IP-CEPA yang berhasil dicapai dalam waktu 14 bulan saja. Menurut Presiden, biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun bagi dua negara untuk mencapai kesepakatan perjanjian ekonomi komprehensif.
"Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru dan Indonesia, berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini," ujar Prabowo dalam keterangan pers yang disiarkan daring dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/8/2025).
"Di semua sektor, kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita," tegasnya. Kepala Negara bilang, perjanjian IP-CEPA ini akan memperluas akses pasar dan meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara.
Penulis: Dian Erika Nugraheny
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (kompas.com)