Ilustrasi - Mahasiswi menyelesaikan proses pembuatan parfum dari salah satu minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) di Pusat Unggulan Iptek Nilam Aceh Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Aceh. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Moskow di Rusia berhasil memfasilitasi kontak dagang antara pelaku usaha minyak atsiri Indonesia dan calon pembeli dari Rusia dengan potensi transaksi sebesar 123,40 ribu dolar AS atau setara Rp2,01 miliar.
Atdag RI Moskow Ardianto Mahdi Wibowo mengatakan permintaan dari calon pembeli dan potensi transaksi yang dihasilkan menunjukkan bahwa minyak atsiri memiliki peluang di pasar Rusia.
"Kami menindaklanjuti permintaan minyak atsiri dari Kema Club dengan menghubungi beberapa pelaku usaha minyak atsiri di Indonesia. Kema Club telah menerima sampel pada 10 Juli 2025 dan saat ini masih menguji sampel," ujar Ardianto melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Potensi transaksi tersebut berawal dari korespondensi yang dilakukan Atdag RI Moskow kepada calon-calon pembeli yang hadir di pameran Global Ingredients Show di Moskow, Rusia pada 15-19 April 2025. Korespondensi tersebut menghasilkan permintaan dari calon pembeli Rusia, yaitu Kema Club.
Calon pembeli ini merupakan perusahaan asal Rusia yang bergerak di bidang kosmetik, parfum, dan pemasok bahan baku untuk industri makanan dan minuman. Perusahaan ini mengajukan permintaan sampel minyak atsiri dan permintaan harga Free on Board (FoB).
Telah dipilih 14 jenis minyak atsiri dari Indonesia untuk diuji, termasuk nilam (patchouli), jeruk nipis (lime), rosemary, akar wangi (vetiver), dan kenanga (ylang ylang).
Ardianto menyampaikan perwakilan perdagangan RI di Rusia akan terus memfasilitasi komunikasi hingga kerja sama dapat terwujud.
"Peluang ini membuka jangkauan pasar Rusia dan memperkuat Indonesia sebagai pemasok minyak atsiri berkualitas di pasar global," imbuhnya.
Pada 2024, Rusia mengimpor minyak atsiri sebesar 3,16 miliar dolar AS. Di tahun yang sama, nilai impor Rusia untuk minyak atsiri dari Indonesia baru tercatat sebesar 215 ribu dolar AS atau belum sampai satu persen dari total minyak atsiri yang diimpor Rusia.
Di sisi lain, masih di tahun yang sama, Indonesia mengekspor minyak atsiri ke dunia sebesar 989,63 juta dolar AS. Artinya, ekspor minyak atsiri Indonesia ke Rusia masih di bawah satu persen dibanding total ekspor Indonesia ke dunia.
Pada periode Januari-Juni 2025, total perdagangan Indonesia-Rusia tercatat sebesar 2,68 miliar dolar AS, meningkat 52,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai 1,76 miliar dolar AS.
Pada periode ini, impor Indonesia dari Rusia sebesar 1,68 miliar dolar AS. Sementara itu, ekspor Indonesia ke Rusia tercatat 997,90 juta dolar AS atau meningkat 43,76 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Penulis: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (antaranews.com)