Search

Kemendag Data Pasar Terdampak Banjir Sumatera

  Dengarkan Berita Ini

Fokus Kementerian Perdagangan saat ini adalah memenuhi kebutuhan barang pokok warga terdampak banjir Sumatera.

Warga menyeberangi jembatan darurat di atas aliran Sungai Nanggang di Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, 30 November 2025. Jembatan darurat dari pohon pinang yang menghubungkan Jorong Pasa menuju Jorong Subarang Aia di Nagari Salareh Aia Timur itu menjadi satu-satunya akses warga untuk mendapatkan bantuan pascaterputusnya akses jembatan akibat banjir bandang. Antara/Wahdi Septiawan

KEMENTERIAN Perdagangan menyatakan mulai melakukan pendataan terhadap fasilitas umum berupa pasar yang rusak akibat bencana banjir Sumatera. “Kita sedang melakukan pendataan itu,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan, di Graha Mandiri, Selasa, 2 Desember 2025.

Iqbal menyatakan kementeriannya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perdagangan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang menjadi wilayah terdampak banjir.

Selain mendata pasar, ia mengatakan fokus Kementerian Perdagangan saat ini adalah memenuhi kebutuhan barang pokok warga terdampak. “Bagaimana caranya masyarakat yang terdampak bencana itu tidak terlalu pusing memikirkan makanan, kemudian baju,” tutur dia.

Banjir Sumatera yang menyapu tiga provinsi-Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat- ini terjadi secara bersamaan pada 25 November 2025. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumatera itu per Senin malam, 1 Desember 2025 mencapai 604 orang.

Rinciannya, 151 korban meninggal di Aceh, 165 korban jiwa di Sumatera Barat, dan 283 di Sumatera Utara. Sementara total jumlah korban hilang 464 jiwa, korban luka 2.600 jiwa, dan yang terdampak 1,5 juta.

Adapun 570.700 warga mengungsi akibat bencana ini. BNPB juga mencatat 50 kabupaten terdampak dengan 3.500 unit rumah rusak berat, 4.100 unit rusak sedang, dan 20.500 rumah rusak ringan. Sementara ada 282 fasilitas pendidikan yang rusak dan 271 jembatan rusak.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan penanganan bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera sudah menghabiskan dana sekitar Rp 25 miliar. Angka tersebut meliputi biaya evakuasi korban hingga bantuan logistik masyarakat terdampak hingga hari ketujuh atau Selasa, 2 Desember 2025.

"Ada lebih 509 tenaga tanggap darurat bencana yang membantu evakuasi maupun di dapur. Nilainya itu sudah hampir mencapai Rp 25 miliar secara keseluruhan," kata dia di Kementerian Sosial, Jakarta, pada Selasa, 2 Desember 2025.

Penulis: Eka Yudha Saputra dan Dede Leni Mardianti

** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (tempo.co)

  • Share