ITPC Sydney Siapkan Magang untuk PPIA Universitas Sidney
ILUSTRASI. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Persatuan Pelajar Indonesia-Australia (PPIA) University of Sydney (USYD) terkait pemagangan bidang perdagangan bagi sejumlah mahasiswa PPIA UYSD 2024. Penandatanganan dilakukan di kantor ITPC Sydney, Australia pada Selasa (30/4).
KONTAN.CO.ID - Perdagangan Indonesia-Australia berkembang dinamis. Indonesia membutuhkan lahirnya eksportir-eksportir baru yang memiliki kompetensi dan pengetahuan ekspor yang tinggi yang mampu menjawab tantangan dalam upaya meningkatkan ekspor Indonesia, khususnya ke Australia.
Demikian diungkapkan Kepala Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney Christhophorus Barutu usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Wakil Presiden Persatuan Pelajar Indonesia-Australia (PPIA) University of Sydney (USYD) Clifford Suryana terkait pemagangan bidang perdagangan bagi sejumlah mahasiswa PPIA UYSD 2024. Penandatanganan dilakukan di kantor ITPC Sydney, Australia kemarin Selasa (30/4).
Acara penandatangan MoU disaksikan Konsul Jenderal RI untuk New South Wales, Queensland dan South Australia di Sydney Vedi Kurnia Buana dan pemilik importir produk Indonesia di Australia Sony Trading Pty Ltd Anthonius Auwyang sebagai perwakilan pengusaha diaspora Indonesia.
"Program pemagangan yang dikembangkan ITPC Sydney dan PPIA USYD ini menjadi tonggak penting dalam pembelajaran dan pengenalan dunia bisnis dan perdagangan bagi para generasi muda Indonesia. Diharapkan program tersebut mampu menjawab tantangan global di masa depan dan turut memberikan kontribusi dalam membangun bangsa," jelas Vedi.
Sementara Kepala ITPC Sydney Christhophorus Barutu menjelaskan pentingnya pemagangan mahasiswa untuk mengembangkan jejaring. Kerja sama progam pemagangan ini sangat penting untuk menciptakan ketersambungan dan kesesuaian (link and match) dunia usaha dengan perguruan tinggi, membangun jiwa wirausaha, meningkatkan wawasan dan pengetahuan dunia bisnis.
“Program pemagangan dapat mengembangkan jejaring dalam komunitas dunia usaha internasional bagi para mahasiswa Indonesia. Selain itu, diharapkan program pemagangan melahirkan eksportir-eksportir baru produk-produk Indonesia di masa depan untuk mengantarkan kejayaan perdagangan Indonesia," jelas Christophorus.
Progam pemagangan mencakup berbagai kegiatan pembelajaran dan edukasi terkait berbagai kegiatan, antara lain pengenalan peluang perdagangan antara Indonesia dan Australia serta keterlibatan dalam penjajakan atau pertemuan bisnis antara para pelaku usaha Indonesia dengan Australia. Selain itu, pengenalan berbagai regulasi ekspor impor kedua negara, keterlibatan dalam mendukung partisipasi berbagai pameran perdagangan produk Indonesia di Australia, riset perdagangan Indonesia-Australia, dan aktif diseminasi perdagangan bagi para pelaku usaha nasional.
Penandatangan nota kesepahaman antara ITPC Sydney dengan PPIA USYD membuka babak baru dalam upaya mengedukasi dan menumbuhkan semangat bagi generasi muda Indonesia untuk menjadi partner pemerintah. Generasi muda diharapkan turut aktif berkontribusi mendorong dan menyukseskan misi peningkatan ekspor Indonesia ke mancanegara.
Clifford Suryana mengapresiasi momentum tersebut dan menjelaskan komitmennya untuk berpartisipasi. “Penandatanganan nota kesepahaman pemagangan tersebut merupakan momentum penting bagi PPIA USYD. Melalui kerja sama progam pemagangan ini, kami berkomitmen untuk mengambil bagian dari misi peningkatan ekspor nasional di masa depan dan mendukung kesuksesan peningkatann ekspor produk-produk Indonesia ke seluruh dunia," jelas Clifford.
Hal senada disampaikan Antonius Auswyang. "Komunitas dunia usaha siap memberikan dukungan bagi ITPC Sydney dan PPIA USYD dalam implementasi kerja sama tersebut. Kami mengapresiasi dan mendukung seluruh upaya untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Australia,” ujar Antonius.
Penulis: Sri Sayekti
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (pressrelease.kontan.co.id)