Daikin Buka Pabrik di Cikarang, Wamendag Minta Ekspor AC Digenjot
Perusahaan elektronik asal Jepang, Daikin meresmikan pabrik pendingin udara (AC) pertamanya di Indonesia.
Perusahaan elektronik asal Jepang, Daikin meresmikan pabrik pendingin udara (AC) pertamanya di Indonesia. (Foto: Dok. Kemendag)
IDXChannel - Perusahaan elektronik asal Jepang, Daikin meresmikan pabrik pendingin udara (AC) pertamanya di Indonesia. Kehadiran pabrik yang berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi itu diharapkan bisa mendongkrak ekspor AC ke berbagai negara.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menilai, pangsa pasar (market share) ekspor AC Indonesia masih sangat kecil di pasar global. Di level ASEAN saja, Indonesia harus menghadapi persaingan dari Thailand, Malaysia, hinga Vietnam.
"Selamat atas pembukaan pabrik baru DIID dan diharap ini dapat menjadi momentum peningkatan investasi. Dengan demikian, Daikin turut berkontribusi pada masa mendatang dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia," ujar Wamendag dikutip Kamis (15/5/2025).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat meresmikan pabrik AC di bawah naungan PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025). Daikin telah menjual AC di Indonesia sejak 1970 lewat impor.
Lalu pada 2022, perusahaan tersebut mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia. Pabrik ini mulai berproduksi sejak November 2024 dengan kapasitas terpasang hingga 1,5 juta setahun.
Dengan pendirian pabrik ini, Indonesia sebagai salah satu basis produksi Daikin di Asia yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sebelumnya dipasok dari impor, tapi juga ke depannya bisa menjangkau pasar ekspor. Sesuai target, DIID akan memulai ekspor ke Filipina pada 2027.
Wamendag juga meminta DIID untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Sementara pemerintah akan mendukung akses pasar ekspor lewat kesepakatan dagang, baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA), maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Selain itu, kata dia, pemerintah juga terus melakukan berbagai upaya strategis dalam menjawab tantangan dan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia.
"Kementerian Perdagangan berkolaborasi melakukan peningkatan daya saing dan penjenamaan (branding) produk ekspor Indonesia, melalui program misi dagang, pameran internasional, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching),” ujarnya.
“Tidak ketinggalan, peningkatan kapasitas eksportir, baik dari sisi desain, mutu, maupun kepatuhan terhadap standar ekspor," kata Wamendag.
Penulis: Suparjo Ramalan
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (idxchannel.com)