AS Ingin Pakta Indo-Pacific Rampung 2023, RI Tuntut Akses Nikel
Pertemuan Wamendag Jerry Sambuagadengan Deputi USTR Sarah Bianchi, membahas pakta Indo-Pacific Economic Framework, Senin (17/7/2023)./dok. Kemendag
Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah kembali mendesak perlakuan adil terhadap akses pasar komoditas mineral kritis Indonesia, khususnya nikel, seiring dengan target Amerika Serikat untuk merampungkan pakta Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) tahun ini.
Terkait dengan hal itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan telah bertemu dengan Deputi United Stated Trade of Representative (USTR) Sarah Bianchi untuk membahas relasi bilateral RI-AS dalam kerangka IPEF pada Senin (17/7/2023).
"Dalam pertemuan, Duta Besar Bianchi menyatakan target AS agar IPEF dapat selesai pada tahun ini. Indonesia kembali menyuarakan perlunya komitmen akses pasar, salah satunya terkait bahan mineral kritis agar ada manfaat nyata yang didapatkan," terannya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (18/7/2023).
Untuk diketahui, Washington sebelumnya melansir pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di bawah payung UU Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act of 2022. Regulasi tersebut memaktub soal pemberian insentif untuk pengembangan teknologi berbasis energi bersih, dengan nilai US$ 370 miliar. Sayangnya, Negeri Paman Sam ‘mengucilkan’ nikel –selaku mineral kritis Indonesia– dari paket subsidi bagi bahan baku baterai dan kendaraan listrik itu.
Salah satu alasannya adalah AS menilai industri nikel di Tanah Air didominasi oleh perusahaan China. Kecewa dengan sikap Washington, pemerintah pada April pun mendesak keberterimaan nikel di Amerika melalui skema perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited free trade agreement (FTA) di bawah payung IPEF.
Perdana Bagi Indonesia, NCKL Memproduksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik: Nikel Sulfat (Dok Perusahaan)
Dalam kaitan itu, Jerry mengatakan Indonesia juga mengajak investor AS menanamkan modal dalam proyek transisi energi. Hal ini untuk mewujudkan ekonomi hijau dan penghiliran dalam bidang ekstraksi bahan mineral kritis dan bahan baku lain yang dibutuhkan dalam sektor energi bersih, misalnya sebagai komponen baterai untuk kendaraan listrik.
"Terkait dengan pembahasan perundingan, Indonesia juga meminta fleksibilitas dari pihak AS untuk ketentuan-ketentuan baru bagi negara anggota yang cukup sensitif untuk kebijakan nasional," ujar Jerry.
Di sisi lain, Bianchi menyampaikan, berdasarkan hasil Pertemuan Tingkat Menteri IPEF di Detroit, AS pada Mei, isu bahan mineral kritis akan dibahas dalam pilar perdagangan. AS akan mengeksplorasi pengembangan pembahasan di Pilar 1.
“AS juga meminta adanya komitmen yang tinggi bagi negara anggota untuk menerapkan standar lingkungan dan ketenagakerjaan,” tegasnya.
Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat sampai dengan Mei 2023./Sumber: US Department of Commerce, diolah Bloomberg
Sekadar catatan, IPEF diluncurkan pada 23 Mei 2022 di Jepang. Kerja sama ekonomi tersebut merupakan pernyataan di tingkat politis untuk mengatasi berbagai tantangan global dan meningkatkan kerja sama ekonomi AS di kawasan Indo Pasifik, melalui 4 pilar, yaitu perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, serta ekonomi berkeadilan.
Sebanyak 14 negara bergabung dalam IPEF, yaitu AS, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Fiji.
Negara mitra dapat memilih untuk ikut di salah satu pilar (parsial) atau seluruh pilar. Indonesia menyatakan bergabung di keseluruhan pilar. Putaran ke-4 perundingan IPEF telah selesai digelar pada 9—15 juli 2023 di Busan, Korea Selatan. Adapun, putaran ke-5 diagendakan pada September di Thailand.
AS adalah negara tujuan ekspor ke-2 dan asal impor ke-6 bagi Indonesia pada 2022. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan kedua negara membukukan surplus bagi Indonesia US$16,6 miliar.
Ekspor Indonesia ke AS pada 2022 tercatat US$28,2 miliar dan didominasi minyak sawit, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, ban, dan krustasea. Impor Indonesia dari AS pada 2022 tercatat US$11,6 miliar dan didominasi kedelai, residu pati, susu dan krim, kapas, dan tepung.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), AS adalah sumber ke-6 penanaman modal asing (PMA) Indonesia pada 2022. Investasi AS di Indonesia pada 2018—2022 tercatat US$8,52 miliar yang mencakup 4.691 proyek.
Penulis: Wike Dita Herlinda
** Tulisan ini berasal dari tautan berikut ini. (www.bloombergtechnoz.com)