Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan wawancara dengan Metro TV yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (5 Okt).
Wawancara tersebut membahas tentang penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-38.
Mendag mengatakan, di tengah tantangan perlambatan ekonomi global, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari—Agustus 2023 mengalami surplus sebesar US$ 24,34 miliar.
Mendag menambahkan, beberapa sektor yang berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia, antara lain batu bara dengan kontribusi ekspor pada Januari—Agustus 2023 sebesar 18,64% serta sawit dengan kontribusi sebesar 11,85%. Namun demikian, terdapat sektor lain yang justru tumbuh positif seperti nikel dan turunannya yang ekspornya tumbuh 26,26% dibanding tahun lalu.
Lebih lanjut Mendag menjelaskan, beberapa strategi peningkatan ekspor nonmigas, antara lain menjaga ketersediaan bahan baku, khususnya untuk industri berorientasi ekspor; penguatan kapasitas dan kompetensi UKM ekspor dan calon ekspor baru; peningkatan daya saing produk ekspor nonmigas khususnya produk primer, manufaktur, produk jasa dan kreatif serta produk halal dan fesyen muslim; dan perluasan pasar ekspor, terutama ke negara-negara nontradisional.
Menurut Mendag, TEI ke-38 bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang turut memperkuat ekonomi global melalui kerja sama dengan negara-negara mitra, serta menjadi langkah cepat untuk menembus pasar ekspor.