Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti bersama Menteri Perdagangan Kamboja, Cham Nimul dan CEO UOB Malaysia menjadi narasumber pada ASEAN Women Economic Summit 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (25 Mei). Diskusi panel ini dimoderatori langsung oleh Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz.
Wamendag RI menyampaikan, Indonesia adalah ekonomi digital terbesar di ASEAN. Namun, pertumbuhan harus merata. UMKM yang dijalankan perempuan merupakan penggerak kuat perdagangan inklusif, untuk itu Pemerintah Indonesia mendorong UMKM dimaksud untuk berkembang secara digital.
Kementerian Perdagangan RI telah mendirikan Export Centre dan FTA Support Center termasuk layanan terpadu untuk menyediakan pelatihan, pendampingan, dan matchmaking guna membantu pengusaha perempuan berekspansi ke pasar regional dan global.
Wamendag RI menambahkan, untuk memperkuat peran UMKM dalam mendorong kinerja ekspor nasional, Kementerian Perdagangan memiliki 3 program utama, pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Inisiatif ini memberikan akses yang lebih luas bagi UMKM yang dipimpin perempuan ke pasar internasional, menawarkan dukungan terstruktur dan peluang strategis untuk meningkatkan daya saing global para UMKM Indonesia.
.
.