Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menjadi pembicara utama pada Konferensi Kemitraan Indonesia-Jepang yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Senin (16 Des).
Wamendag Roro mengatakan bahwa Indonesia dan Jepang memiliki persahabatan yang telah terjalin lama dan kerja sama yang kuat di berbagai bidang. Sejak tahun 2006, kedua negara meningkatkan kemitraannya menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif sebagai bukti komitmen hubungan bilateral yang lebih kuat dan saling menguntungkan.
Hubungan yang kuat ini juga tercermin dalam perdagangan bilateral. Pada tahun 2023, Jepang merupakan mitra dagang terbesar ke-3 bagi Indonesia, baik sebagai negara tujuan ekspor maupun sebagai negara sumber impor.
Wamendag Roro menambahkan bahwa ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 20,7 miliar, sedangkan impor dari Jepang sebesar USD 16,5 miliar, sehingga menghasilkan surplus perdagangan bagi Indonesia sebesar USD 4,2 miliar.
Wamendag meyakini bahwa perdagangan bilateral Indonesia-Jepang akan tetap kuat, arus investasi akan terus berkembang, dan bidang kolaborasi yang muncul akan membuka peluang yang lebih besar untuk meraih kesuksesan.
Turut hadir pada acara ini yaitu pendiri dan Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal; dan mantan Duta Besar Jepang Jakarta, Masafumi Ishii. (apn)