Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi narasumber dalam acara Webinar Berita Satu dengan tema “Membedah Potensi Pertumbuhan B2B Marketplace di Indonesia” yang berlangsung di Jakarta, Selasa (5 April).
Dalam arahannya, Wamendag mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia telah menunjukkan potensi yang besar dalam kontribusinya bagi perekonomian. Periode pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 dianggap sebagai periode “momentum” dalam akselerasi ekonomi digital di Indonesia.
Wamendag menambahkan bahwa, kontribusi ekonomi digital terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia pada 2020 mencapai Rp632 triliun atau 4 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Meskipun angka ini masih relatif kecil, pertumbuhannya sangat pesat. Diprediksikan pada 2030, tingkat pertumbuhan ekonomi digital mencapai 8 kali lipat dibanding 2020.
Saat ini, e-commerce menjadi penyumbang terbesar dalam Ekonomi Digital Indonesia (EDI). Pada 2020, e-commerce (B2B dan B2C marketplace/lokapasar) menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem Ekonomi Digital Indonesia. Pada 2030, e-commerce businessto-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) lokapasar diproyeksikan dapat menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem EDI, yaitu sebesar Rp1.908 triliun atau hampir sebesar 34 persen.
Kehadiran e-commerce telah membuka peluang usaha baru, memperluas pasar, dan mendorong inklusivitas. E-commerce sebagai salah satu bagian dari ekonomi digital merupakan salah satu varian dari mekanisme transaksi perdagangan yang memberikan peluang untuk meningkatkan volume perdagangan sekaligus meningkatkan daya saing pelaku usaha dalam negeri.
.