Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga membuka sekaligus memberikan sambutan dalam acara Klinik Produk Ekspor Unggulan Daerah dengan tema “Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Pangan dan Makanan Olahan Orientasi Ekspor” yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (6 April).
Wamendag dalam sambutannya mengatakan bahwa, Sulawesi Utara memiliki potensi yang sangat besar pada sektor makanan olahan. Acara klinik produk ekspor kali ini diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas serta daya saing ekspor produk pangan dan makanan olahan.
Wamendag menambahkan, situasi perdagangan global yang saat ini memasuki masa transisi pemulihan diharapkan akan meningkatkan ekspor produk makanan olahan Indonesia.
Menurut Wamendag, para pelaku usaha harus mampu mengadaptasi berbagai perubahan pada pasar ekspor melalui penerapan manajemen yang efektif. Mulai dari penciptaan nilai tambah produk, melakukan inovasi, serta pengembangan merek sebagai identitas produk.
Sepanjang 2021, kinerja ekspor makanan olahan Indonesia ke dunia mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan. Nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia pada 2021 mencapai USD 5,18 miliar. Adapun tren eskpor makanan olahan Indonesia ke dunia selama periode 2017—2021 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 8,90 persen.
Pada 2021, ekspor Sulawesi Utara menempati urutan ke-10 provinsi yang menyumbangkan nilai ekspornya pada sektor makanan olahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2022 nilai ekspor produk makanan olahan provinsi Sulawesi Utara tercatat sebesar USD 13,86 juta atau tumbuh 18,10 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.