Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan sinergi dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM siap ekspor yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (24 Feb).
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa nota kesepahaman ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN. Hal tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan daya saing produk Indonesia, serta memperluas akses pasar domestik dan global.
Wamendag Roro mengungkapkan, UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Sektor UMKM memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). UMKM juga berperan dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan berkontribusi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
Saat ini, Kemendag telah menetapkan strategi yang berorientasi pada peningkatan ekspor UMKM melalui program UMKM BISA Ekspor. Program tersebut memberikan akses informasi bagi UMKM untuk mempromosikan produknya ke pasar global. Kemendag juga mengembangkan platform digital InaExport yang berfungsi sebagai sarana penghubung antara pelaku usaha dan eksportir Indonesia dengan buyer internasional, serta sebagai pusat layanan terpadu (one stop service) yang memfasilitasi promosi ekspor secara daring.
Selanjutnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi bersama untuk menjadikan UMKM Go Global. Kementerian BUMN dalam lima tahun terakhir telah memberikan dukungan besar kepada UMKM melalui pembiayaan hingga peluang ke pasar yang lebih luas. Kementerian BUMN mempunyai platform PaDi (Pasar Digital) UMKM yang telah berjalan selama lima tahun dan kini memiliki hampir 55 ribu UMKM dengan total transaksi mencapai Rp58 triliun.
Acara tersebut turut dihadiri oleh para Eselon I dan II Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.