Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi membuka sekaligus memberikan sambutan dalam acara Seminar dan Kurasi Peserta Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 Seri Bandung di Hotel Aston Tropicana, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28 Juni).
Dalam sambutannya, Dirjen PEN mengatakan bahwa berdasarkan skor indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh Global Islamic Economy Indicator (GIEI), Indonesia berada pada peringkat ke-3 negara yang berpotensi mengembangkan produk modest fesyen setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
Menurut Dirjen PEN, konsumsi muslim dunia terhadap modest fesyen pada 2021 sebesar USD 295 miliar atau meningkat 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya (USD 279 miliar). Nilai tersebut diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,0% pada tahun 2022 menjadi USD 313 miliar, serta tahun 2025 menjadi USD 375 miliar.
Dirjen PEN berharap Indonesia harus bisa mengambil peluang tersebut. Dari sisi budaya, Indonesia juga memiliki keragaman yang luar biasa. Ini bisa menjadi inspirasi sekaligus aset bagi para desainer untuk terus berkarya.
JMFW sebagai bagian dari ekosistem pengembangan fesyen muslim bertujuan untuk memperkenalkan serta mempromosikan produk fesyen muslim Indonesia kepada pasar global. Ajang tersebut diharapkan dapat memajukan dan meningkatkan daya saing fesyen muslim Indonesia di pasar internasional.
Puncak penyelenggaraan JMFW tahun ini akan dilaksanakan pada 20–22 Oktober 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2022, bertempat di ICE BSD City, Tangerang.