Search

Pertemuan dengan Royal Chain Group

  Dengarkan Berita Ini


Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Arlinda melakukan pertemuan dengan perwakilan Royal Chain Group di New York, Amerika Serikat, Kamis (19 Nov).

Pertemuan tersebut membahas fasilitas Generalized System of Preferences (GSP), di mana Royal Chain merupakan salah satu importir penerima manfaat GSP. Royal Chain Group merupakan desainer, importir, dan distributor produk perhiasan dari bahan perak, emas, dan kombinasi.

Arlinda menyampaikan bahwa Royal Chain Group mengimpor perhiasan emas dalam bentuk kalung emas melalui mitra eksportir utama UBS Gold di Surabaya dengan nilai impor rata-rata per tahun sebesar USD 50 juta. Pihak Royal Chain menyampaikan bahwa referensi tarif yang didapatkan dari GSP sebesar 5,5% sangat krusial dalam kelangsungan usaha mereka.

Terkait dengan pos tarif produk kalung emas yang akan dicabut dari GSP karena ekspornya telah melewati batas Competitive Need Limitation (CNL) sebesar USD 190 juta pada 2019, KBRI Washington D.C. telah berkoordinasi dengan Royal Chain dan eksportir Indonesia untuk dapat lebih cermat dalam pengurusan dokumen ekspor dan menggunakan pos tarif produk perhiasan emas lainnya yang masih mendapatkan preferensi GSP.

,

,