Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti memberikan pidato kunci pada Peluncuran Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (20 Juni).
Wamendag menyampaikan, Peluncuran Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia Tahun 2025 merupakan kontribusi nyata terhadap pengembangan kebijakan yang berbasis data dan bukti (evidence-based policy), di tengah kompleksitas tantangan global yang dihadapi saat ini.
Wamendag menambahkan, laporan ini bukan hanya sekadar dokumen tahunan—tetapi menjadi refleksi bersama atas pergeseran besar yang terjadi dalam ekosistem perdagangan dan investasi, serta bagaimana Indonesia meresponsnya dengan prinsip keberlanjutan sebagai fondasi utama pembangunan nasional.
Wamendag menegaskan, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk membangun ekosistem perdagangan yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Ini mencakup penguatan koordinasi lintas sektor, harmonisasi kebijakan domestik dengan standar internasional, serta pengembangan instrumen perdagangan yang mampu memberikan insentif bagi produk dan investasi berkelanjutan.
Kementerian Perdagangan siap bekerja sama dengan CSIS Indonesia, DfD Lab, pelaku usaha, akademisi, dan seluruh mitra strategis untuk mewujudkan ekosistem perdagangan yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Perundingan Organiasasi Dunia, Dina Kurniasari; Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional, Olvy Andrianita; dan Direktur Eksekutif CSIS Indonesia, Yose Rizal Damuri.