Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas ekspor produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin milik PT Dempo Andalas Samudera ke Uni Emirat Arab yang berlangsung di Padang, Sumatra Barat, Jumat (9 Mei).
Mendag menyatakan, nilai ekspor kali ini USD 90 ribu atau setara Rp1,87 miliar.
Mendag mengimbau kepada para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat memanfaatkan berbagai kerja sama perdagangan yang telah dijalin Indonesia dengan negara-negara mitra, contohnya ekspor ke UEA dapat dilakukan dengan memanfaatkan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif kedua negara (Indonesia-United Arab Emirate CEPA). Skema ini memungkinkan UEA untuk menurunkan dan menghapus tarif bea masuk untuk sekitar 94 persen dari total pos tarif, sehingga membuka akses pasarnya bagi Indonesia.
Mendag menambahkan, selama ini Kementerian Perdagangan telah melaksanakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional, atau pasar yang potensinya belum terjamah, dalam strategi ekspor. Inisiatif untuk membuka pasar ekspor baru saat ini semakin relevan.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah meminta pemerintah pusat untuk mendukung ekspor produk unggulan Sumatra Barat. Export Coaching Program dari Kemendag telah menghasilkan 60 eksportir baru sehingga menambah jumlah jajaran eksportir yang ada saat ini.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq; dan Chief Sustainability Officer & Co-Founder Aruna Indonesia, Utari Octavianty.