Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi membuka dan memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Agrinex 2025 yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6 Nov).
Dalam sambutannya, Dirjen PEN menyampaikan pentingnya kerja kolaboratif dan penguatan ekosistem untuk memperkuat daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global dan mendorong pertumbuhan ekspor pertanian Indonesia. Selain itu, produk pertanian Indonesia harus bisa memenuhi standar internasional di negara tujuan ekspor.
Kementerian Perdagangan secara berkelanjutan berupaya membuka pintu akses ekspor bagi produk pertanian Indonesia dan menekankan pentingnya produk-produk tersebut untuk menjadi tuan rumah dan unggul di pasar domestik.
Pameran Agrinex 2025 berlangsung dari 6-9 November 2025 di Hall D2, JIExpo Kemayoran. Pameran ini diisi 140 stan yang terdiri dari perusahaan dan binaan dari kementerian dan lembaga dengan menghadirkan produk pertanian dan agribisnis.
Dirjen PEN juga turut meninjau stan-stan pelaku usaha UMKM serta stan Desa BISA Ekspor yang merupakan partisipasi dari Kemendah pada Agrinex 2025. Desa BISA Ekspor merupakan program kolaborasi antara Kemendag dengan pembina desa, yaitu Kemendes PDT, Kementan, LPEI, dan PT Astra International Tbk. Program ini diharapkan dapat membuka akses pasar produk dari desa menembus pasar global, sehingga dapat memperkuat perekonomian desa.
Pembukaan pameran turut dihadiri oleh Asdep Daya Saing Kemenko Bidang Pangan, Silvi Sumanti; Sekretaris Ditjen Industri Agro Kemenperin, Yulia Astuti; Jimly Assidiqie; Ketua Umum APINDO dan Wakil Ketua KADIN Indonesia, Shinta W. Kamdani; Wakil Ketua KADIN Bidang Peningkatan Ekspor, Juan P Adoe; Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pertanian, Mulyadi Jayabaya; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid; Menteri Pertanian tahun 2004–2009, Anton Apriyantono; serta Ketua Penyelenggara Agrinex, Rifda Amarina.