Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi mewakili Menteri Perdagangan bersama Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya; Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Maman Abdurrahman; dan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar meluncurkan Program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK) di Jakarta, Senin (26 Mei).
Program ASIK bertujuan untuk meningkatkan daya saing ekspor sektor ekonomi kreatif Indonesia melalui proses kurasi, bootcamp, fasilitasi sertifikasi, business matching, dan pameran ekspor.
Dalam sambutannya, Dirjen PEN menyampaikan bahwa momentum peluncuran ASIK 2025 ini diharapkan mendorong ekosistem yang semakin terstruktur dan dukungan dari berbagai pihak dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing jenama kreatif Indonesia di pasar global.
Pada sesi forum diskusi, Dirjen PEN menyampaikan, Kemendag memiliki berbagai program dan fasilitasi yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan daya saing, sehingga lebih siap dalam memasuki pasar internasional. Pertumbuhan ekspor produk kreatif Indonesia pada tahun ini diproyeksikan meningkat 5,15% dengan tantangan utama berupa akses pembiayaan, perlindungan hak kekayaan intelektual, serta standar kualitas internasional.
Hadir pada acara ini, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Ari Satria; perwakilan asosiasi industri kreatif; akademisi, komunitas ekspor; serta media.
.