Pada kompetisi ini, Kemendag mengikutsertakan inovasi berupa Sistem Surat Keterangan Asal Indonesia (SUKA INDONESIA) yang dibangun Kemendag sejak tahun 2012 yang merupakan sistem penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) secara daring yang digunakan oleh para eksportir untuk mendapatkan preferensi tarif atau Keterangan Asal Barang (non-preferensi). SUKA INDONESIA juga mempermudah Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) untuk lebih cepat melakukan proses verifikasi dan penerbitan SKA serta memudahkan dalam pencarian di database.
Selanjutnya, Menteri PANRB, Syafruddin dalam sambutannya mengatakan bahwa kompetisi inovasi ini diadakan pertama kali pada tahun 2014 dan puncaknya berada pada tahun 2019 ini. Sekitar 330 peserta yang terdiri dari kementerian dan lembaga lain telah mengajukan beberapa inovasi dengan total sekitar 3.156 inovasi, namun yang terseleksi hingga tahap akhir hanya 99 inovasi.
Kementerian Perdagangan menerima penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis (18/7). Pada kesempatan ini, Kemendag diwakili oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan.
Acara dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam pidatonya, Gubernur Jawa Tengah menjelaskan bahwa sekarang kita harus selalu mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam hal teknologi. Hal ini nantinya juga akan berpengaruh dalam pelayanan ke masyarakat.
Tujuan utama diselenggarakannya Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik ini adalah sebagai sarana percepatan pengingkatan kualitas pelayanan publik