Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi menerima kunjungan PT Greentech Solusi Utama (Greenia), perusahaan pengelola limbah minyak jelantah (used cooking oil), food waste, dan palm oil mill effluent (POME) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (5 Nov).
Pertemuan ini membahas peluang pengembangan ekspor produk hasil pengelolaan limbah berkelanjutan serta kolaborasi dengan pemerintah dalam mendorong ekonomi sirkular nasional.
Greenia memaparkan model bisnis berbasis komunitas yang melibatkan lebih dari 80% ibu rumah tangga sebagai pengumpul minyak jelantah melalui program penukaran 3 liter minyak bekas menjadi 1 liter minyak baru. Kolaborasi ini telah dijalankan bersama pemerintah daerah, seperti DKI Jakarta dan Kota Depok, serta aktivasi di lebih dari 2.000 sekolah. Pada Juli 2025, Greenia mencatat rekor nasional dengan pengumpulan 200.000 liter minyak jelantah dari masyarakat Depok.
Kemendag mengapresiasi upaya Greenia dalam mengembangkan praktik bisnis berkelanjutan yang sejalan dengan tren global menuju ekonomi hijau. Model pengelolaan limbah yang inklusif dan berbasis komunitas dinilai berpotensi memberikan nilai tambah bagi lingkungan, ekonomi lokal, serta memperkuat daya saing ekspor produk berkelanjutan dari Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini, yaitu Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
.