Kementerian Perdagangan menyelenggarakan APEC Workshop on Best Practices of Trade Facilitation Agreement (TFA) Implementation within APEC Economies: Opportunities and Challenges yang berlangsung di Padma Resort Legian, Bali, Rabu (19/6). Lokakarya dibuka oleh Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional, Dody Edward.
Lokakarya diisi dengan penyampaian materi pada empat sessi diskusi. Sebagai pembicara pada sesi pertama yaitu Senior Assistant Director, Ministry of Trade and Industry Singapore, Benjamin Tan dengan materi The Development of APEC’s Works on TFA Agenda. Sementara, pembicara kedua yaitu APEC Policy Support Unit, Akhmad Bayhaqy dengan materi Trade Facilitation in APEC, Progress and Impact. Acara tersebut dimoderatori oleh Kepala Pusat Pengkajiaan Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono.(apn)
Dalam sambutan pembukaannya, Dody Edward mengatakan bahwa seiring dengan penurunan hambatan tarif pada perdagangan internasional, terdapat kecenderungan peningkatan hambatan perdagangan terkait nontarif yang bertumpu pada pemberlakukan standar, kesehatan, keamanan, keselamatan, dan lingkungan hidup. Penerapan hambatan perdagangan terkait no tarif yang tidak benar akan berdampak pada semakin meningkatnya biaya perdagangan dan biaya administrasi dalam perdagangan internasional yang pada akhirnya dapat bersifat proteksionisme. Untuk itu, dengan implementasi TFA, diharapkan dapat menyederhanakan dan mengharmonisasi prosedur perdagangan internasional sehingga lebih transparan dan tidak diskriminatif.