Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pemberdayaan Konsumen menyelenggarakan Diseminasi Hasil Survei Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) dan Indeks Literasi Konsumen (ILK) Tahun 2025 secara daring di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19 Des). Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Pemberdayaan Konsumen, Ronald Jenri Silalahi.
Hasil survei IKK dipaparkan oleh Johny Yulfan, Konsultan PT Kokek, sementara hasil survei ILK disampaikan oleh Edy Sulistiyawan, Konsultan PT Insar Bangun Insan.
Berdasarkan hasil survei, nilai IKK nasional tahun 2025 tercatat sebesar 63,44 dengan kategori kritis, sedangkan ILK nasional mencapai 56,33 dengan kategori cukup literasi. Capaian indeks ini didukung oleh makin masifnya edukasi konsumen, pemanfaatan teknologi digital, serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Survei IKK dan ILK Tahun 2025 dilaksanakan di 38 provinsi dengan cakupan 11 sektor perdagangan, meliputi obat dan makanan; jasa keuangan; transportasi; listrik dan gas rumah tangga; telekomunikasi; layanan kesehatan; perumahan, air, dan sanitasi; barang elektronik, telematika, dan kendaraan bermotor; pariwisata dan ekonomi kreatif; perdagangan melalui sistem elektronik; serta logistik.