Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi bersama Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi; Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid serta Ketua Dewan Federasi Kamar Dagang dan Industri UEA, Abdullah Mohamed Al Mazroui menjadi narasumber dalam acara Forum Dialog IUAE-CEPA yang berlangsung di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2 Sep).
Dalam paparannya, Mendag RI mengatakan bahwa penandantanganan IUAE-CEPA akan mengakselerasi ekonomi Indonesia dan Uni Emirat Arab. Kolaborasi kedua negara ini juga akan meningkatkan peluang dalam menghadapi situasi krisis di masa depan.
Mendag RI menjelaskan bahwa Indonesia saat ini sedang bertransformasi dari negara penghasil barang mentah menjadi negara penghasil barang industri dan industri berteknologi tinggi. Untuk itu, dengan kesepakatan perdagangan yang komprehensif menjadi penting untuk dilakukan.
Mendag Luar Negeri UEA dalam paparannya mengatakan bahwa tantangan global tidak bisa dihadapi sendiri, setiap negara harus bekerja bersama. Indonesia merupakan negara potensial sebagai mitra dalam kerja sama perdagangan dan investasi.
Ketua KADIN Indonesia menambahkan bahwa KADIN kedua negara akan bekerja sama dalam mengoptimalkan implementasi IUAE-CEPA. Selain itu, KADIN juga akan mempersiapkan pelaku usaha, terutama UMKM dalam memanfaatkan IUAE-CEPA.
Pada 2020, total perdagangan Indonesia-UEA tercatat sebesar USD 2,93 miliar, turun 19, 94 persen dari tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke UAE sebesar USD 1,24 miliar sedangkan impor dari UEA sebesar USD 1,68 miliar. komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya adalah minyak kelapa sawit dan turunannya; perhiasan; pipa dan profil berongga; mobil; serta kain tenun dari benang filamen sintetis. Sementara, komoditas impor dari UEA di antaranya produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan; hidrokarbon asiklis; aluminium; koloid logam mulia; serta polimer propilena.