Usai meresmikan pasar, Presiden bersama Menteri Perdagangan, Gubernur Bali, dan Walikota Denpasar melakukan peninjauan los pasar dan berdialog dengan para pedagang terkait harga barang kebutuhan pokok. Dari hasil kunjungan, diketahui bahwa pasokan dan harga barang kebutuhan pokok relatif stabil, seperti harga beras medium Rp10.500--11.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, terigu Rp9.000/kg, gula pasir Rp12.000/kg, bawang putih Rp27.000/kg, dan bawang merah Rp30.000/kg. Untuk harga cabai merah keriting Rp25.000/kg, cabai merah biasa Rp18.000/kg, cabai rawit merah Rp25.000/kg, kentang Rp15.000/kg, tomat Rp12.000/kg, dan harga daging sapi Rp100.000/kg.
Acara peresmian Pasar Badung dihadiri Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga; Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Tjahya Widayanti; para bupati se-Provinsi Bali, Ketua DPRD, para kepala dinas yang membidangi perdagangan, serta para pedagang dan tokoh masyarakat.
Pembangunan Pasar Badung pasca kebakaran di tahun 2016 dibangun melalui APBN Tahun 2017 dan APBD Tahun 2018 dan mulai digunakan sejak 24 Februari 2019. Bangunan Pasar Badung yang memiliki luas lantai 24.581 m2 terdiri dari los sebanyak 1.450 unit, kios 290 unit dan dilengkapi fasilitas lift, eskalator, klinik kesehatan, ruang ibu menyusui, ruang pojok untuk merokok, ruang bermain anak, serta fasilitas penunjang lainnya. (apn)
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan Pasar Badung di Kota Denpasar Provinsi Bali, Jum’at (22/3). Peresmian Pasar Badung ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden RI didampingi oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita; Gubernur Bali, I Wayan Koster; dan Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Darmowijaya Mantra.
Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa Pasar Badung merupakan warisan budaya yang memiliki karakteristik arsitektur terbaik di Indonesaia. Presiden RI berpesan agar kerapihan dan kebersihan pasar harus tetap dijaga dan kepada para pedang untuk selalu menjaga kebersihan tempat dagangannya dan melayani pembeli dengan ramah sehingga pasar rakyat bisa bersaing dengan pasar modern.