Dalam rangkaian Trade Expo Indonesia-Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 hari ketiga, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO) dan Indonesia Light Wood Association (ILWA) menyelenggarakan Indonesian Light Wood Cooperation Forum (ILCF) ke-5 pada Kamis (12 Nov). Kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan secara daring dan diikuti lebih dari 100 peserta.
Forum ICLF kali ini mengambil tema The Rising of Indonesia Lightwood Industry Post Covid-19 Pandemic Throuh Sustainable Trade. Kegiatan ini bertujuan mendorong pertumbuhan sektor kayu ringan Indonesia ke pasar global pascapandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen secara terus menerus memberikan perhatian terhadap industri kayu ringan agar Indonesia berhasil menjadi pionir dunia dalam produksi kayu ringan inovatif yang berkelanjutan. Melalui kayu ringan, Indonesia dapat mengubah citranya di mata dunia, dari penghasil kayu tropis menjadi penghasil kayu inovatif dan berkelanjutan.
Sementara, Duta Besar RI Berlin menyampaikan bahwa pertumbuhan permintaan kayu ringan dunia terus meningkat, sehingga forum ini penting sebagai strategi Indonesia untuk terus mendorong industri kayu ringan Indonesia yang berkelanjutan, terutama setelah masa pandemi ini.
Acara terbagi dalam dua sesi yang dipandu oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan dan SIPPO Country Reprentatif Indonesia, Arif Darujo. Para narasumber yaitu Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan, Noer Adi Wardojo; Sekjen ILWA, Setyo Broto; IPD Expert Sourcing & Market Technical Wood, Frank Maul; Technical Wood Expert, Klaus Goecke; General Manager for Southeast Asia Haring Timber Technology, Laurent Carpataux; Rektor INSTIPER, Harsawardana; dan Fairventures Worldwide GmbH Managing Director, Johannes Schwegler.
,